Jumat, 28 Januari 2011

Asuhan Keperawatan BRONKIEKTASIS

BRONKIEKTASIS

KONSEP DASAR

A.         Pengertian.
§  Bronkiektasis merupakan kelainan morfologis yang terdiri dari pelebaran bronkus yang abnormal dan menetap disebabkan kerusakan komponen elastis dan muscular dinding bronkus ( Soeparman & Sarwono, 1990)

§  Bronkiektasis berarti suatu  dilatasi yang tak dapat pulih lagi dari bronchial yang disebabkan oleh episode pnemonitis  berulang dan memanjang, aspirasi benda asing, atau massa ( mis. Neoplasma) yang menghambat lumen bronchial dengan obstruksi ( Hudak & Gallo,1997).  

§  Bronkiektasis adalah dilatasi permanen abnormal dari salah satu atau lebih cabang-vabang bronkus yang besar ( Barbara E, 1998).

B.         Etiologi
1.       Infeksi
2.       Kelainan heriditer atau kelainan konginetal
3.       Faktor mekanis yang mempermudah timbulnya infeksi
4.       Sering penderita mempunyai riwayat pneumoni sebagai komplikasi campak, batuk rejan,  atau penyakit menular lainnya semasa kanak-kanak.

C.         Patofiologi ® COPD




D.         Klasifikasi
Berdasarkan atas bronkografi dan patologi bronkiektasis dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
1.       Bronkiektasis silindris
2.       Bronkiektasis fusiform
3.       Bronkiektasis kistik atau sakular.

E.         Gambaran Klinis
§  Bronkiektasis Ú penyakit yang sering dijumpai pada usia muda,
§  69 % penderita berumur  kurang dari 20 tahun.
§  Gejala dimulai sejak masa kanak-kanak,
§  60 % dari penderita gejalanya timbul sejak umur kurang dari 10 tahun. Gejalanya tergantung dari luas, berat, lokasi ada atau tidaknya komplikasi.

Tanda dan Gejala
1.       Batuk produktif menahun, terus menerus atau berulang.
2.       Batuk darah
3.       eksaserebasi akut disertai panas
4.       dahak mukoid, mukopurulen atau purulen. (dalam gelas transparan ® 3 lapis buih laapisan atas, mukos lapisan tengah, nanah daan debris lapisan bawah)
5.       Ronchi basah local dan menetap
6.       Sianosis dan ditemukan jari-jari tabuh pada 30-50 % kasus.

F.         Pemeriksaan Diagnostik
Diagnosa ditegakan
§  Keluhan dan gejala
§  Pemeriksaan sputumÚbiakan kuman dan jamur.
§  Toraks foto AP Ú Normal pada bronchiectase ringan. Pada yg berat tampak tram track (2 garis sejajar menyerupai rel . Úpada bronchiectase kistik tampak rongga kistik diameter 3 cm kadang taampak air-fluid level atau nodul (bila isinya penuh)
§  Bronchografi dengan bahan kontras Ú tampak silindris, varikosa atau kistik (sakuler)
§  Tes faal paru VC dan
§  Tes kepekaan antibiotik

G.        Penatalaksanaan

Tujuan pengobatan adalah memperbaiki drainage sekret dan mengobati infeksi.

Penatalaksanaan meliputi :
·         Pengendaaalian infeksi akut maupun kronik ÚPemberian antibiotik dengan spekrum luas ( Ampisillin,Kotrimoksasol, atau amoksisilin ) selama 5- 7 hari pemberian
·         Fisioterapi dada dan Drainage postural dengan teknik ekspirasi paksa untuk mengeluarkan sekret
·         Bronkodilator
·         Aerosal dengan garam faali atau beta agonis
·         Hidrasi yang adekuat untuk mencegah sekret menjadi kental dan dilengkapi dengan alat pelembab serta nebulizer untuk melembabkan sekret.
·         Cortikosteroid bila ada bronchospasme yang hebat.

PROGNOSSIS
Tergantung penyebab, lokasi dan luasnya kelainan. Dengan Antibiotik dan hygiene sal nafas, prognosis baik. 
BRONKIEKTASIS

KONSEP DASAR

A.         Pengertian.
§  Bronkiektasis merupakan kelainan morfologis yang terdiri dari pelebaran bronkus yang abnormal dan menetap disebabkan kerusakan komponen elastis dan muscular dinding bronkus ( Soeparman & Sarwono, 1990)

§  Bronkiektasis berarti suatu  dilatasi yang tak dapat pulih lagi dari bronchial yang disebabkan oleh episode pnemonitis  berulang dan memanjang, aspirasi benda asing, atau massa ( mis. Neoplasma) yang menghambat lumen bronchial dengan obstruksi ( Hudak & Gallo,1997).  

§  Bronkiektasis adalah dilatasi permanen abnormal dari salah satu atau lebih cabang-vabang bronkus yang besar ( Barbara E, 1998).

B.         Etiologi
1.       Infeksi
2.       Kelainan heriditer atau kelainan konginetal
3.       Faktor mekanis yang mempermudah timbulnya infeksi
4.       Sering penderita mempunyai riwayat pneumoni sebagai komplikasi campak, batuk rejan,  atau penyakit menular lainnya semasa kanak-kanak.

C.         Patofiologi ® COPD




D.         Klasifikasi
Berdasarkan atas bronkografi dan patologi bronkiektasis dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
1.       Bronkiektasis silindris
2.       Bronkiektasis fusiform
3.       Bronkiektasis kistik atau sakular.

E.         Gambaran Klinis
§  Bronkiektasis Ú penyakit yang sering dijumpai pada usia muda,
§  69 % penderita berumur  kurang dari 20 tahun.
§  Gejala dimulai sejak masa kanak-kanak,
§  60 % dari penderita gejalanya timbul sejak umur kurang dari 10 tahun. Gejalanya tergantung dari luas, berat, lokasi ada atau tidaknya komplikasi.

Tanda dan Gejala
1.       Batuk produktif menahun, terus menerus atau berulang.
2.       Batuk darah
3.       eksaserebasi akut disertai panas
4.       dahak mukoid, mukopurulen atau purulen. (dalam gelas transparan ® 3 lapis buih laapisan atas, mukos lapisan tengah, nanah daan debris lapisan bawah)
5.       Ronchi basah local dan menetap
6.       Sianosis dan ditemukan jari-jari tabuh pada 30-50 % kasus.

F.         Pemeriksaan Diagnostik
Diagnosa ditegakan
§  Keluhan dan gejala
§  Pemeriksaan sputumÚbiakan kuman dan jamur.
§  Toraks foto AP Ú Normal pada bronchiectase ringan. Pada yg berat tampak tram track (2 garis sejajar menyerupai rel . Úpada bronchiectase kistik tampak rongga kistik diameter 3 cm kadang taampak air-fluid level atau nodul (bila isinya penuh)
§  Bronchografi dengan bahan kontras Ú tampak silindris, varikosa atau kistik (sakuler)
§  Tes faal paru VC dan
§  Tes kepekaan antibiotik

G.        Penatalaksanaan

Tujuan pengobatan adalah memperbaiki drainage sekret dan mengobati infeksi.

Penatalaksanaan meliputi :
·         Pengendaaalian infeksi akut maupun kronik ÚPemberian antibiotik dengan spekrum luas ( Ampisillin,Kotrimoksasol, atau amoksisilin ) selama 5- 7 hari pemberian
·         Fisioterapi dada dan Drainage postural dengan teknik ekspirasi paksa untuk mengeluarkan sekret
·         Bronkodilator
·         Aerosal dengan garam faali atau beta agonis
·         Hidrasi yang adekuat untuk mencegah sekret menjadi kental dan dilengkapi dengan alat pelembab serta nebulizer untuk melembabkan sekret.
·         Cortikosteroid bila ada bronchospasme yang hebat.

PROGNOSSIS
Tergantung penyebab, lokasi dan luasnya kelainan. Dengan Antibiotik dan hygiene sal nafas, prognosis baik.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...