20.07
Joko Prastyo, Amd Kep
A. Latar Belakang
Tuberculosis adalah penyakit langsung yang mengenai parenkim paru yang disebabkan oleh basil mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman tuberculosis mengenai paru tapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya (Brunner & Suddarth, 2001).
TB paru sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, berdasarkan laporan tahun 1997 Indonesia menduduki tempat ketiga sebagai penyumbang kasus tuberculosis enam belas negara di dunia. Berdasarkan hasil survey kesehatan rumah tangga tahun 1995. Penyakit TB paru merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernafasan pada semua kelompok usia dan nomor satu dari golongan penyakit infeksi.
Diperkirakan setiap tahun 450.000 kasus baru TB paru dimana sekitar 1/3 penderita di puskesmas 113 ditemukan pelayanan rumah sakit, klinik pemerintahan swasta, praktek swasta dan sisanya belum terjangkau unit pelayanan kesehatan. Sedangkan kematian karena TB diperkirakan 175.000 per tahun (http://www.infeksi.com.2007).
Penyakit TB paru menyerang sebagian besar usia kelompok produktif, kelompok ekonomi menengah dan berpendidikan menengah, penyakit TB paru juga lebih banyak ditemukan di daerah miskin.
Penderita tuberculosis paru BTA positif akan menjadi sumber penularan bagi lingkungan sekitarnya. Beberapa faktor yang erat hubungannya dengan terjadinya infeksi hasil tuberculosis yaitu adanya sumber penularan. Jumlah basil yang cukup banyak dan terus menerus memapar calon penderita. Virulensi (keganasan basil serta daya tahan tubuh, dimana daya tahan tubuh ini mempunyai hubungan erat dengan faktor lingkungan, misalnya perumahan dan pekerjaan, faktor imunologis, keadaan penyakit yang memudahkan infeksi seperti diabetes mellitus dan campak, serta faktor genetik.
Pada penderita tuberculosis paru bila penanganan di rumah sakit kurang baik, maka penderita tuberculosis paru akan mengalami komplikasi perdarahan dari saluran pernafasan bagian bawah yang dapat mengakibatkan kematian karena syok hipovolemik atau tersumbatnya jalan nafas, penyebaran infeksi ke organ lain misalnya otak, tulang, persendian, ginjal dan sebagainya.
Dengan mengetahui meningkatnya kasus tuberculosis paru setiap tahun dan meningkatnya angka kematian karena penyakit tuberculosis paru per tahun, maka penulis tertarik untuk menyusun karya tulis ilmiah dengan judul Asuhan Keperawatan Tuberculosis Paru pada Tn.A di ruang Umar Rumah Sakit Roemani Semarang.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah:
1. Penulis ingin mendeskripsikan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien Tn.A dengan penyakit tuberculosis paru di ruang Umar Rumah Sakit Roemani Semarang.
2. Penulis mampu membahas permasalahan keperawatan dan memodifikasi tindakan keperawatan klien Tn.A dengan penyakit tuberculosis paru di ruang Umar Rumah Sakit Roemani Semarang.
3. Penulis ingin memberikan sumbang saran sesuai masalah keperawatan yang dihadapi klien Tn.A dengan penyakit tuberculosis paru di ruang Umar Rumah Sakit Roemani Semarang.
C. Metode Penulisan dan Teknik Pengumpulan Data
Karya tulis ilmiah ini penulis susun dengan menggunakan metode penulisan deskriptif yaitu menggambarkan suatu keadaan yang sedang terjadi. Penulis menggambarkan suatu proses keperawatan pada klien Tn.A dan tuberculosis di ruang Umar Rumah Sakit Roemani Semarang mulai dari pengkajian sampai evaluasi.
Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:
1. Observasi partisipatif
Observasi partisipatif adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan melaksanakan asuhan keperawatan pada klien selama dirawat di rumah sakit dan lebih bersifat obyektif yaitu dengan melihat respon klien setelah dilakukan tindakan.
Penulis melakukan perawatan secara langsung pada klien dengan penyakit tuberculosis paru di ruang Umar Rumah Sakit Roemani Semarang.
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab dengan klien, keluarga dan tenaga kesehatan lain untuk mendapatkan keterangan.
Penulisan melakukan wawancara pada klien, keluarga, perawat ruangan dan tim kesehatan mengenai teori tentang keadaan klien dengan penyakit tuberculosis paru di ruang Umar Rumah Sakit Roemani Semarang.
3. Studi dokumenter
Studi dokumenter adalah suatu teknik diperoleh dengan mempelajari buku laporan, catatan medis serta hasil pemeriksaan yang ada.
Penulis mempelajari buku laporan, catatan mengenai data-data klien Tn.A dengan penyakit tuberculosis paru di Ruang Umar Rumah Sakit Roemani Semarang.
4. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan pemeriksaan mulai dari inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk mendapatkan data fisik klien secara keseluruhan (Patricia A. Potter, 1996). Penulis melakukan pemeriksaan fisik secara langsung pada klien Tn.A dengan penyakit tuberculosis di ruang Umar Rumah Sakit Roemani Semarang.
D. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, tujuan penulisan, metode penulisan serta sistematika penulisan.
BAB II Menerangkan konsep dasar yang meliputi pengertian penyakit, anatomi dan fisiologi, manifestasi klinik, penatalaksanaan, komplikasi, pengkajian fokus, pathway, fokus intervensi secara rasional.
BAB III Merupakan tinjauan kasus yang merupakan laporan tentang kasus yang dirawat meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan sampai evaluasi.
BAB IV Merupakan pembahasan berdasarkan pada pengkajian, diagnosa keperawatan yang ditegakkan sampai evaluasi dari tiap diagnosa dan kendala yang ditemui serta solusinya.
BAB V Merupakan penutup berisi kesimpulan dan saran.
0 komentar:
Posting Komentar