Selasa, 27 September 2011

Asuhan Keperawatan Retardasi Mental


Definisi :
Kemampuan mental yang tidak mencukupi (WHO) Suatu keadaan yang ditandai dengan fungsi Intelektual berada dibawah normal, timbul pada masa perkembangan/dibawah usia 18 tahun, berakibat lemahnya proses belajar dan adaptasi sosial (D.S.M/Budiman M, 1991)
  1. American Association on Mental Retardation (AAMR) 1992 :
Kelemahan/ketidakmampuan kognitif muncul pada masa kanak-kanak (sbl 18 tahun) ditandai dengan fs. kecerdasan dibawah normal ( IQ 70-75 atau kurang), dan disertai keterbatasan lain pada sedikitnya dua area berikut :
Ø  Berbicara dan berbahasa
Ø  Ketrampilan merawat diri, ADL
Ø  Ketrampilan social
Ø  Penggunaan sarana masyarakat
Ø  Kesehatan dan keamanan
Ø  Akademik fungsional
Ø  Bekerja dan rileks, dll.
  1. Menurut Carter CH (dikuitip dari Toback C),
Retardasi mental adalah suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensi yang rendah yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal.
  1. Menurut Melly Budhiman
Seseorang dikatakan retardasi mental apabila fungsi intelektualnya dibawah normal, terdapat kendala dalam prilaku adaptif social, serta ada gejala timbul pada masa perkembangannya dibawah usia 18 tahun.
  1. Retardasi mental adalah apabila jelas terdapat fungsi intelegensi yang rendah yang disertai adanya kendala dalam penyesuaian perilaku dan gejalanya timbul pada masa perkembangan (Crocker AC:1983)
  2. Menurut kamus psikologi, retardasi mental adalah perlambatan perkembangan mental seseoramg, serta satu kegagalan untuk maju berkembang secara normal di sekolah.


B.      KLASIFIKASI RETARDASI MENTAL
  1. BERDASARKAN GEJALANYA:
·         Tipe klinik
Kelainan mental tipe ini merupakan kelainan fisis dari mental yang cukup berat, hal tersebut dikarenakan pleh seringnya terjadi kelainan organic (berupa kelainan kromosom/abnormalitas (penyakit-pemyakit metabolik)). Kebanyakan dari mereka yang mengalami tipe ini perlu perawatan terus menerus dan orang tua dari anak tersebut cepat mencari pertolongan unuk anaknya karena mereka melihat sendiri kelainan yang ada.
·         Tipe sosio budaya
Retardasi mental tipe ini, pada umumnya mempunyai taraf golongan IQ Boderline dan retardai mental ringan . hal tersebut dikarenakan kurangnya stimulus dari lingkungan sehingga secara bertahap menurunkan IQ yang dengan bersamaan terjadinya maturnasi. Contoh retardasi mental pada tipe ini, dapat dilihat dari beberapa kali gagalnya seseorang anak naik kelas. Dan biasanya hal itu, baru diketahui setelah anak masuk sekolah dan ternyata tidak dapat mengikuti pelajaran.
Retardasi mental tipe ini, pada dasarnya tampak seperti anak yang normal, sehingga dapat disebut Retardasi Enam jam. Karena begitu mereka kelar sekolah mereka dapat bermain seperti anak yang normal lainnya. Tipe ini kebanyakan barasal dari golongan ekonomi rendah sehingga orang tua tidak dapat melihat adanya kelainan pada anaknya, dan mereka baru mengetahui dari guru atau dari psikolog.

  1. BERDASARKAN GOLONGAN KECERDASANNYA
·         RM Berat RM Sangat berat
Taraf IQ 20-34 <>21 tahun
·         Keterampilan sosial dan pekerjaan yang cukup untuk mencari nafkah (tapi perlu bimbingan dan bantuan bila mengalami stres sosial atau ekonomi yang luar biasa
·         Dapat mencari bafkah dengan pekerjaan kasar (unskill) dalam keadaan terlindung
·         Perlu pengawasan, bimbingan, bantuan bila stres sosial dan ekonomi yang ringan
·         RM Ringan RM Sedang
Taraf IQ 50-70 35-49
Usia mental yang dapat di capai :
·         Maksimal usia 11-12 tahun
·         Maksimal usia 7-8 tahun
Etilogi :
·         Sering karena deprivasi psikososial
·         Deprivasi psikososial, abnormal biologic
Cirri-ciri :
·         pada usia prasekolah (0-5 thn)
·         Sering tidak dapat dibedakan dengan anak normal
·         Dapat bicara /berkomunikasi
·         Kesadaran social kurang
·         Perkembangan motorik cukup
·         RM Ringan RM sedang
Patokan pendidikan
·         Dapat dididik & dilatih (di SLB/C)
·         Kelas 6 SD
·         Dapat mencari nafkah sederhana dengan baik
·         Dapat dididik (di SLB/C)
·         Kelas 3 SD
·         Dapat mencari nafkah dengan pekerjaan kasar


C.      ETIOLOGI
Faktor-Faktor Yang Potensial Sebagai Penyebab Retardasi Mental
  1. Oraganik
·         Faktor prakonsepsi
a.       Abnormalitas single gene ( penyakit –penyakit metabolik, kelainan neurokutaneus, dll )
b.       Kelainan kromosom ( X-linked, translokasi, fragile-X), sindrom polygenic familial.
·         Factor prenatal
a.       Gangguan pertumbuhan otak trimester I
·         Kelainan kromosom ( trisomi, mosaik, dll)
·         Infeksi intrauterine, misalnya TORCH, HIV
·         Zat-zat teratogen ( alcohol, radiasi, dll )
·         Disfungsi plasenta
·         Kelainan congenital dari otak (idiopatik)
b.       Gangguan pertumbuhan otak trimester II dan III
·         Infeksi intrauterine, misalnya TORCH, HIV
·         Zat- zat teratogen ( alcohol, kokain, logam berat, dll )
·         Ibu : diabetes mellitus, PKU ( phenilketonuria )
·         Toksemia gravidarum
·         Disfungsi plasenta
·         Ibu malnutrisi
·         Factor perinatal
a.       Sangat premature
b.       Asfiksia neonatorum
c.        Trauma lahir : perdarahan intracranial
d.       Meningitis
e.        Kelainan metabolic : hipoglikemik, hiperbilirubinemia
·         Factor post natal
a.       Trauma berat pada kepala/susunan saraf pusat
b.       Neurotoksin, misalnya logam berat
c.        CVA ( Cerebrovaskuler accident )
d.       Anoksia, misalnya tenggelam
e.        Metabolic
·         Gizi buruk
·         Kelainan hormonal, misalnya hipotiroid, pseudohipotiroid
·         Amino aciduria, misalnya PKU
·         Kelainan metabolisme karbohidrat, galaktosemia dll
·         Polisakaridosis, misalnya sindrom Hurler
·         Cerebral lipidosis ( Tay Sachs ), dengan hepatomegali ( Gaucher )
·         Penyakit degeneratif/ metabolic lainnya.
f.        Infeksi
·         Meningitis, ensefalitis, dll.
·         Subakut sklerosing panasefalitis
  1. Non organic :
1)       Kemiskinan dan keluarga tidak harmonis
2)       Sosial cultural
3)       Interaksi anak kurang
4)       Penelantaran anak
25% kasus, faktor penyebabnya adalah faktor biologic.
Tingkatan retardasi mental yang ditimbulkannya adalah:
Sedang hingga berat IQ < 50 o 75% kasus, penyebabnya tidak ditemukan factor biologic, tapi factor psikososial tingkat retardasi mentalnya: ringan IQ 50-70 Diagnosa ditegakkan setelah masuk sekolah

D.      MANIFESTASI KLINIS
ü  Gangguan kognitif ( pola, proses pikir )
ü   Lambatnya ketrampilan ekspresi dan resepsi bahasa
ü  Gagal melewati tahap perkembangan yang utama
ü  Lingkar kepala diatas atau dibawah normal ( kadang-kadang lebih besar atau lebih kecil dari ukuran normal )
ü  Kemungkinan lambatnya pertumbuhan
ü  Kemungkinan tonus otot abnormal ( lebih sering tonus otot lemah )
ü  Kemungkinan ciri-ciri dismorfik
ü  Terlambatnya perkembangan motoris halus dan kasar

E.       PATOFISIOLOGI
Retardasi mental merujuk pada keterbatasan nyata fungsi hidup sehari-hari.Retardasi mental ini termasuk kelemahan atau ketidakmampuan kognitif yang muncul pada masa kanak-kanak ( sebelum usia 18 tahun ) yang ditandai dengan fungsi kecerdasan di bawah normal ( IQ 70 sampai 75 atau kurang ) dan disertai keterbatasan-keterbatasan lain pada sedikitnya dua area fungsi adaftif : berbicara dan berbahasa , kemampuan/ketrampilan merawat diri, kerumahtanggaan, ketrampilan sosial, penggunaan sarana-sarana komunitas, pengarahan diri , kesehatan dan keamanan , akademik fungsional, bersantai dan bekerja.
Penyebab retardasi mental bisa digolongkan kedalam prenatal, perinatal dan pasca natal. Diagnosis retardasi mental ditetapkan secara dini pada masa kanak-kanak.





F.       PATHWAY

         Prenatal                                                 Perinatal                                              Post natal
   Kelinan kromosom                     sangat premature,              trauma berat pada kepala,
  Intrauterine, dusfusi                       trauma lahir, meningitis     neurotoksin, CVA,metabolic
plasenta, zat-zat teratogen                     kelainan metabolik

Gangguan Pertumbuhan Otak

Gangguan Fungsi Saraf Pusat

Gangguan Fungsi Aditif                                                     Lambatnya Pertumbuhan

          Kesulitan Bicara                                     Terlambatnya Perkembangan Motorik

     Gangguan                  Kesulitan Adaptasi               Ketidak Seimbangan Mobilitas Fisik
Komunikasi Verbal                    Sosial
 
                         Gangguan Interaksi Sosial          Perilaku Agresif         Defisit
                                                                                                            Perawatan Diri
                                                                              Resiko Cidera





G.      KOMPLIKASI

ü  Serebral palcy
ü  Gangguan kejang
ü  Gangguan kejiwaan

ü  Gangguan konsentrasi /hiperaktif
ü  Defisit komunikasi
ü   Konstipasi

H.      PENCEGAHAN
·         Imunisasi bagi anak dan ibu sebelum kehamilan
·         Konseling perkawinan
·         Pemeriksaan kehamilan rutin
·         Nutrisi yang baik
·         Persalinan oleh tenaga kesehatan
·         Memperbaiki sanitasi dan gizi keluarga
·         Pendidikan kesehatan mengenai pola hidup sehat
·         Program mengentaskan kemiskinan, dll


ASUHAN KEPERAWATAN PADA RETARDASI MENTAL PROSES KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Ø  Tanda dan gejala :
  1. Mengenali sindrom seperti adanya DW atau mikrosepali
  2. Adanya kegagalan perkembangan yang merupakan indikator RM seperti anak RM berat biasanya mengalami kegagalan perkembangan pada tahun pertama kehidupannya, terutama psikomotor; RM sedang memperlihatkan penundaan pada kemampuan bahasa dan bicara, dengan kemampuan motorik normal-lambat, biasanya terjadi pada usia 2-3 tahun; RM ringan biasanya terjadi pada usia sekolah dengan memperlihatkan kegagalan anak untuk mencapai kinerja yang diharapkan.
  3. Gangguan neurologis yang progresif Pemeriksaan fisik : 
v  Kepala : Mikro/makrosepali, plag iosepali (bentuk kepala tdk simetris)
v  Rambut : Pusar ganda, rambut jarang/tidak ada, halus, mudah putus danü cepat berubah
v  Mata : mikroftalmia, juling, nistagmus, dll
v  Hidung : jembatan/punggung hidung mendatar, ukuran kecil, cuping melengkung ke atas, dll 
v  Mulut : bentuk “V” yang terbalik dari bibir atas, langit-langit lebar/melengkung tinggi 
v  Geligi : odontogenesis yang tidak normal 
v  Telinga : keduanya letak rendah; dll 
v  Muka : panjang filtrum yang bertambah, hipoplasia 
v  Leher : pendek, tidak mempunyai kemampuan gerak sempurnaü
v  Tangan : jari pendek dan tegap atau panjang kecil meruncing, ibujari gemuk dan lebar, klinodaktil, dll 
v  Dada & Abdomen : terdapat beberapa putting, buncit, dll 
v  Genitalia : mikropenis, testis tidak turun, dll 
v  Kaki : jari kaki saling tumpang tindih, panjang dan tegap/panjang, kecil meruncing diujungnya, lebar, besar, gemuk

Ø  Tingkatan/klasifikasi RM (APA dan Kaplan; Sadock dan Grebb, 1994)
  1. Ringan ( IQ 52-69; umur mental 8-12 tahun) Karakteristik :
ü  Usia presekolah tidak tampak sebagai anak RM, tetapi terlambat dalam kemampuan berjalan, bicara , makan sendiri, dll
ü  Usia sekolah, dapat melakukan ketrampilan, membaca dan aritmatik dengan pendidikan khusus, diarahkan pada kemampuan aktivitas sosial.
ü  Usia dewasa, melakukan ketrampilan sosial dan vokasional, diperbolehkan menikah tidak dianjurkan memiliki anak. Ketrampilan psikomotor tidak berpengaruh kecuali koordinasi.
  1. Sedang ( IQ 35- 40 hingga 50 - 55; umur mental 3 - 7 tahun) Karakteristik :
ü  Usia presekolah, kelambatan terlihat pada perkembangan motorik, terutama bicara, respon saat belajar dan perawatan diri.
ü  Usia sekolah, dapat mempelajari komunikasi sederhana, dasar kesehatan, perilaku aman, serta ketrampilan mulai sederhana, Tidak ada kemampuan membaca dan berhitung.
ü  Usia dewasa, melakukan aktivitas latihan tertentu, berpartisipasi dalam rekreasi, dapat melakukan perjalanan sendiri ke tempat yang dikenal, tidak bisa membiayai sendiri.

  1. Berat ( IQ 20-25 s.d. 35-40; umur mental < 3 tahun) Karakteristik :
ü  Usia prasekolah kelambatan nyata pada perkembangan motorik, kemampuan komunikasi sedikit bahkan tidak ada, bisa berespon dalam perawatan diri tingkat dasar seperti makan.
ü   Usia sekolah, gangguan spesifik dalam kemampuan berjalan, memahami sejumlah komunikasi/berespon, membantu bila dilatih sistematis.
ü  Usia dewasa, melakukan kegiatan rutin dan aktivitas berulang, perlu arahan berkelanjutan dan protektif lingkungan, kemampuan bicara minimal, menggunakan gerak tubuh.

  1. Sangat Berat ( IQ dibawah 20-25; umur mental seperti bayi) Karakteristik :
ü  Usia prasekolah retardasi mencolok, fs. Sensorimotor minimal, butuh perawatan total.
ü  Usia sekolah, kelambatan nyata di semua area perkembangan, memperlihatkan respon emosional dasar, ketrampilan latihan kaki, tangan dan rahang. Butuh pengawas pribadi. Usia mental bayi muda.
ü  Usia dewasa, mungkin bisa berjalan, butuh perawatan total, biasanya diikuti dengan kelainan fisik.

Ø  Pemeriksaan penunjang
a)       Pemeriksaan kromosom
b)       Pemeriksaan urin, serum atau titer virus
c)       Test diagnostik seperti : EEG, CT Scan untuk identifikasi  abnormalitas perkembangan jaringan otak, injury jaringan otak atau trauma yang mengakibatkan perubahan.

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
  1. Gangguan komunikasi verbal b.d kelainan fungsi kognitif
  2. Risiko cedera b.d. perilaku agresif/ketidakseimbangan mobilitas fisik
  3. Gangguan interaksi sosial b.d. kesulitan bicara /kesulitan adaptasi sosial 
  4. Defisit perawatan diri b.d. perubahan mobilitas fisik/kurangnya
  5. Kematangan perkembangan


INTERVENSI :
ü  Kaji faktor penyebab gangguan perkembangan anak .
ü  Identifikasi dan gunakan sumber pendidikan untuk memfasilitasi perkembangan anak yang optimal.
ü  Berikan perawatan yang konsisten .
ü  Tingkatkan komunikasi verbal dan stimulasi taktil.
ü  Berikan intruksi berulang dan sederhana.
ü  Berikan reinforcement positif atas hasil yang dicapai anak.
ü  Dorong anak melakukan perawatan sendiri.
ü  Manajemen perilaku anak yang sulit.
ü  Dorong anak melakukan sosialisasi dengan kelompok.
ü  Ciptakan lingkungan yang aman

PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan anak dengan retardasi mental adalah multidimensi dan sangat individual. Tetapi perlu diingat bahwa tidak setiap anak penaganan multidisiplin merupakan jalan terbaik. Sebaiknya dibuat rancangan suatu strategi pendekatan bagi setiap anak secara individual untuk mengembangkan potensi anak tersebut seoptimal mungkin. Untuk itu perlu melibatkan psikolog untuk menilai perkembangan mental anak terutama kemampuan kognitifnya, dokter anak untuk memeriksa perkembangan fisiknya, menganalisis penyebab dan mengobati penyakit atau kelainan yang mungkin ada. Juga kehadiran dari pekerja social kadang-kadang diperlukan untuk menilai situasi keluarganya. Atas dasar itu maka dibuatlah strategi terapi. Sering kali melibatkan lebih banyak ahli lagi, misalnya ahli saraf bila anak juga menderita epilepsy, palsi serebral dll. Psikiater bila anaknya menunjukkan kelainan tingkah laku atau bila orang tuanya membutuhkan dukungan terapi keluarga. Ahli rehabilitasi medis bila diperlukan untuk merangsang perkembangan motorik dan sensoriknya. Ahli terapi wicara untuk memperbaiki gangguan bicaranya atau untuk merangsang perkembangan bicaranya. Serta diperlukan guru pendidikan luar biasa untuk anak-anak yang retardasi mental ini.
Pada orang tuanya perlu diberikan penerangan yang jelas mengenai keadaan anaknya dan apa yang dapat diharapkan dari terapi yang diberikan. Kadang-kadang diperlukan waktu yang lama untuk meyakinkan orang tua mengenai keadaan anaknya maka perlu konsultasi pula dengan psikolog atau psikiater. Disamping itu diperlukan kerja sama yang baik antara guru dan orang tuanya, agar tidak terjadi kesimpangsiuran dalam strategi penanganan anak disekolah dan dirumah. Anggota keluarga lainnya juga harus diberi pengertian agar anak tidak diejek atau dikucilkan. Disamping itu, masyarakat perlu diberikan penerangan tentang retardasi mental agar mereka dapat menerima anak tersebut dengan wajar.
Anak dengan retardasi mental memerlukan pendidikan khusus yang sesuaikan dengan taraf IQ-nya. Mereka digolongkan yang mampu didik untuk golongan retardasi mental ringan dan yang mampu latih untuk anak dengan retardasi mental sedang. Sekolah khusus untuk anak retardasi mental ini adalah SLB-C. Di sekolah ini diajarkan juga keterampilan-keterampilan dengan harapan mereka dapat mandiri di kemudian hari. Di ajarkan pula tentang baik-buruknya suatu tindakan tertentu sehingga mereka diharapkan tidak memerlukan tindakan yang tidak terpuji, seperti mencuri, merampas, kejahatan seksual dan lain-lain.
Semua anak yang retardasi mental ini juga memerlukan perawatan seperti pemeriksaan kesehatan yang rutin, imunisasi dan monitoring terhadap tumbuh kembangnya. Anak-anak ini juga disertai dengan kelainan fisik yang memerlukan penangan khusus. Misalnya pada anak yang mengalami infeksi pranataldengan cytomegalovirus akan mengalami gangguan pendengaran yang progresif walaupun lambat, demikian pula anak dengan sindrom Down dapat timbul gejala hipotiroid. Masalah nutrisi juga perlu mendapat perhatian.


DAFTAR PUSTAKA
www.google.com/asuhan/keperawatan/pada...............................(23desember2008) www.medicalstudent.com/...........(25desember2008) Wong, Donna L.2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. EGC:Jakarta. ://idmg04/retardasi-mental-rm/ http://idmgarut.wordpress.com/2009/02/04/retardasi-mental-rm/

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...